Yosep Belen Keban
Kristus Raja Semesta Alam yang dirayakan oleh Umat
Katolik seluruh dunia pada hari minggu 24 November 2019 merupakan titik
pergumulan dan perefleksian iman umat yang mendalam akan keagungan atau
kemahabesaran Tuhan. Tuhan yang merajai Alam Semesta dan segala isinya
dirayakan dengan begitu gembira bahkan dibeberapa daerah dirayakan secara unik.
Stasi Kristus Raja Lamaole merupakan sebuah stasi yang merayakan secara unik
dalam Hari Raya ini. Gereja Kristus Raja Lamaole merupakan sebuah Gereja stasi
di Paroki St. Yohanes Pembaptis Ritaebang yang berada dibawah naungan Keuskupan
Larantuka.
Umat Stasi Kristus Raja Lamaole yang berada di Desa
Lewotanah Ole memiliki sebuah tradisi iman yang unik. Tradisi itu dilaksanakan
setiap malam pada tanggal 24 November. Malam itu mereka melakukan perarakan
patung Kristus Raja mengeliling kampong. Patung tersebut dibaluti dengan
pakaian adat setempat (kewatek-nowing-lido)
dan digopong oleh para utusan dari tiap Komunitas Basis Gerejani (KBG) yang
mana berbusana hitam-putih dan berselendangkan kain adat setempat. Momen ini
menjadi hari terindah di Lembah Maku-Ole sebab tua muda besar kecil turun ke
jalan sambil memegang lilin di tangan dan mendaraskan doa serta nyanyian
rohani. Sungguh sebuah peristiwa iman yang betul-betul lahir dari kontek
kehidupan umat setempat. Ada 4 armida utama yang sudah dihiasi dengan begitu
indah. Keempat armada itu sesuai dengan jumlah KBG yang ada di stasi ini. Siang
hari sebelum prosesi, mereka sudah mempersiapkan armida serta aneka
orkestranya. Mereka juga membuat pagar untuk menyimpan lilin di sepanjang jalan
prosesi. Sungguh sebuah tradisi yang indah. Sebelum prosesi dilaksanakan, umat
diarahkan untuk melakukan ibadah di gereja dan setelah itu dilanjutkan dengan
prosesi keliling kampung. Keesokan harinya pada Hari Raya Kristus Raja ada
perayaan Ekaristi Kudus dan setelah itu dilanjutkan dengan acara syukuran
bersama. Sesungguhnya perayaan Hari Raya ini dan juga sebagai pelindung stasi
Lamaole, umat sungguh merasakan perayaan iman. Ini ibarat sebuah oase iman di
zaman kini yang penuh dengan aneka pergumulan kehidupan. Bagi umat setempat
tradisi iman seperti ini merupakan sebuah terobosan baru yang dilakukan oleh
Pemimpin Umat setempat dan hal ini baru dilakukan beberpa tahun belakangan ini
sehingga patut dilakukan terus dan menjadi sebuah tradisi unik di stasi
Lamaole.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar